Burung maleo merupakan burung endemik Sulawesi. Habitat burung nan cantik dengan panjang sekitar 55 cm ini terdapat di beberapa tempat di Pulau Sulawesi. Diantaranya adalah Desa Saluki, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.Burung dengan tonjolan atau jambul keras berwarna hitam ini dilindungi melalui PP No.7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, dan masuk daftar burung dengan kategori endangered oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan daftar Appendix 1 dari Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES).Dalam Buku “Konservasi Maleo Di Sulawesi”, disebutkan asal usul burung khas kawasan wallacea ini masih belum jelas. Ada dua teori asal usulnya yaitu bahwa nenek moyang maleo berasal dari Australia dan teori kedua bahwa moyang maleo berasal dari Asia Tenggara sebelum tiba di Australia. Namun persamaan kedua teori itu adalah moyang maleo telah terisolasi di Australia untuk waktu yang lama dan telah berevolusi menjadi burung yang tidak lagi mengerami telurnya sendiri. Maleo kemudian menyebar ke Papua Nugini dan pulau-pulau di sekitar Indonesia Timur.Source : mongabay.co.id
Salam Lestari!!!Salam Konservasi!!!
# Hima Biologi , Jurusan Biologi Ung, Fakultas Mipa
Pengumpulan Fulpaper Prosiding
Narahubung:
Moh. Nur Akbar (087750085912)
Nurul F. Usman (085298332273)
Dalam rangka memperingati Hari Evolusi, Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo bekerjasama dengan Pengurus HPPBI Wilayah Gorontalo menyelenggarakan Seminar Nasional Biologi dan Sains (SemBioSis) ke-4 Dengan Tema: Evolusi dan Konservasi: Keanekaragaman Hayati Wallacea dalam Perspektif Pendidikan dan Sains
Pendaftaran Pemakalah dan Pengumpulan Abstrak/File Poster (Reguler)
Link Pendaftaran: https://s.ung.ac.id/Sembiosis4th2024
Narahubung:
Moh. Nur Akbar (087750085912)
Nurul F. Usman (085298332273)
Pendaftaran Peserta Non-Pemakalah
Link Pendaftaran: https://s.ung.ac.id/Sembiosis4th2024
Narahubung:
Moh. Nur Akbar (087750085912)
Nurul F. Usman (085298332273)